Rabu, 21 September 2016

MANUSIA PURBA

18.36


Manusia purba adalah manusia yang hidup pada masa praaksara / prasejarah. Fosil manusia purba adalah sisa kerangka manusia purba yang telah membatu.

1.      MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Berdasarkan hasil penemuan fosil-fosil manusia purba, dapat disimpulkan bahwa pada zaman praaksara / prasejarah, Indonesia telah dihuni beberapa jenis manusia purba, diantaranya :

a.      Meganthropus palaeojavanicus (manusia besar / raksasa dari Jawa)

1.      Fosil yang ditemukan : rahang atas dan rahang bawah.

2.      Tempat penemuan : Sangiran (utara Surakarta).

3.      Penemu : Von Koenigswald (1931 – 1941), pada lapisan Pucangan / Plestosen bawah, Marks (1952) pada lapisan Kabuh / Plestosen tengah.

4.      Kurun waktu masa hidupnya : sekitar 2 – 1 juta tahun yang lalu (dianggap jenis manusia purba tertua di Indonesia).

5.      Tipologi fisik / ciri-ciri fisik :

  •   Badan : tegap dan besar.
  •   Tengkorak : belum ditemukan.
  •   Wajah : muka masif, tulang kening sangat menonjol, tulang pipi tebal dan dagu tidak ada.

6.      Alat pengunyah : rahang dan gigi besar. otot kunyah sangat kuat.

  • Cara : belum dapat diduga.
  • Makanan : terutama tumbuh-tumbuhan.
  • Tempat tinggal : - 
  • Pembuatan alat : belum dapat diketahui alat yang digunakan.

b.      Pithecanthropus (manusia kera yang berjalan tegak)

1.      Kurun waktu hidupnya diduga sama dengan masa hidup Meganthropus.

2.      Ciri-ciri fisik Pithecanthropus :

  • Badan tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus.
  • Tinggi badan : ± 165 – 180 cm.
  • Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
  • Tidak berdagu dan hidung lebar.
  •  Otot kunyah kuat tapi tidak sekuat Meganthropus.
  •   Makanan bervariasi (tumbuhan dan daging hasil buruan).

3.      Jenis-jenis Pithecanthropus (yang ditemukan di Indonesia) :

1.      Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)

·         Fosil yang ditemukan : berupa tengkorak anak-anak.

·         Tempat penemuan : Mojokerto lembah sungai Brantas.

·         Letak stratigrafi : pada plestosen bawah, lapisan / formasi pucangan.

·         Penemu : von Koenigswald dan Cokrohandoyo (1936).

·         Kurun waktu hidupnya : 2 – 1,5 juta tahun yang lalu.

·         Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan tegap dengan tinggi 165 – 180 cm.

o   Tengkorak rendah dengan volume otak 650 – 900 cc.

o   Wajah : muka menonjol ke depan, kening menonjol dan tebal, tulang pipi kuat, hidung lebar dan tidak berdagu.

o   Alat pengunyah : rahang menonjol ke depan, gigi dan geraham besar, otot kunyah kuat.

o   Cara berjalan : cenderung tegak.

·         Makanan : segala makanan (mulai mengolah makanan).

·         Tempat tinggal di sekitar padang rumput dekat air, secara berkelompok, berburu dan mengumpulkan makanan, berpindah-pindah.

·         Pembuatan alat : diduga telah menggunakan alat yang dipungut dari alam.

2.      Pithecanthropus erectus (manusia kera yang berjalan tegak)

-Fosil yang ditemukan : tulang rahang, tengkorak bagian atas, geraham dan tulang kaki.

5.      Penemu : Eugene Dubois (1890).

6.      Tempat penemuan : Trinil lembah Bengawan Solo dekat Ngawi.

7.      Letak stratigrafi temuan : plestosen tengah, pada lapisan / formasi kabuh.

8.      Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan tegap dengan tinggi 165 – 170 cm.

o   Tengkorak : volume otak 775 – 975 cc, belum menjulang tinggi.

o   Wajah : kening menonjol di atas, pipi menonjol ke samping, hidung lebar, tidak berdagu.

o   Alat pengunyah : rahang menonjol ke depan, geraham dan gigi besar, otot kunyah masih kuat.

o   Cara berjalan : belum tegak benar.

·         Makanan masih kasar dan mulai makan daging, mulai mengolah makanan.

·         Tempat tinggal sama seperti Pithecanthropus mojokertensis.

·         Pembuatan alat : telah membuat alat- alat dari batu sangat sederhana dan telah menggunakan api.

·         Kurun waktu hidupnya : 1 – 1,5 juta tahun yang lalu.

3.      Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari Solo)

·         Fosil yang ditemukan : tengkorak dan tulang kering.

·         Tempat temuan : Ngandong dan Sangiran lembah Bengawan Solo.

·         Letak stratigrafi : plestosen tengah dan plestosen atas.

·         Penemu : von Koenigslwald dan Oppenorth (1931 – 1933).

·         Kurun waktu hidupnya : 900.000 – 200.000 tahun yang lalu.

·         Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan tegap dengan tinggi 165 – 180 cm.

o   Tengkorak telah meninggi, volume otak 1000 – 1300 cc.

o   Wajah : mulut menonjol ke depan, kening sedikit menonjol, tidak berdagu.

o   Alat pengunyah : rahang dan gigi besar, otot pengunyah masih kuat.

o   Cara berjalan : belum tegak benar, masih dibantu tangan.

·         Makanan : memakan segala makanan, telah mengolah makanan.

·         Tempat tinggal : sama seperti jenis Pithecanthropus lainnya.

·         Pembuatan alat : diduga telah menggunakan api dan alat buruan lainnya.

4.      Pithecanthropus robustus (dianggap sama Pithecanthropus mojokertensis)

·         Fosil temuan : tengkorak anak-anak.

·         Tempat temuan : di Sangiran lembah Bengawan Solo.

·         Penemu : Weidenreich dan von Koenigswald (1939).

c.       Homo atau Homo sapiens

                        Homo adalah jenis manusia purba yang memiliki sifat mirip manusia sekarang. Jenis Homo sapiens inilah yang dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Homo sapiens terdiri dari beberapa ras, yang sekarang masih hidup adalah :

1)      Ras Mongoloid; berkulit kuning, berambut hitam, dan bertubuh sedang.

(a)    Asiatic, terdapat di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.

(b)   Malayan Mongoloid, terdapat di Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

(c)    American Mongoloid, terdapat di Amerika Utara (suku Eskimo).

2)      Ras Kaukasoid; berkulit putih, hidung mancung, berambut pirang, dan bertubuh jangkung, hidup menyebar di Eropa dan Asia Tengah.

(a)    Nordic, terdapat di Eropa Utara dan sekitar laut Baltik.

(b)   Alpin, terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Timur.

(c)    Mediteranian, terdapat di sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenian, Arabia, dan Iran.

(d)   Indic, terdapat di India, Pakistan, dan Srilanka.

3)      Ras Negroid; berkulit hitam, hidup menyebar di Afrika, Australia, dan Irian (penduduk asli).

(a)    Afrika Negroid, terdapat di benua Afrika.

(b)   Negrito, terdapat di Afrika Tengah, Semenanjung Malaka, dan Filipina.

(c)    Melanesia, terdapat di Papua dan Kepulauan Melanesia.

4)      Ras Austromelanesoid; hidup menyebar di kepulauan Pasifik, dan pulau-pulau antara Asia dan Australia.

5)      Ras Khusus

(a)    Bushman, terdapat di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan.

(b)   Weddoid, terdapat di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan.

(c)    Australoid, yaitu suku Aborigin atau penduduk asli benua Australia.

(d)   Ainu, terdapat di pulau Kaarafotu dand pulau Hokkaido di Jepang.

Jenis-jenis manusia Homo yang ditemukan :

1.      Homo wajakensis (manusia dari Wajak)

·         Tempat penemuan : di gua desa Wajak, Tulungagung.

·         Letak stratigrafi : plestosen atas.

·         Penemu : van Reischoten (1889) dan Eugene Dubois (1890).

·         Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan tegap dengan tinggi 130 – 210 cm.

o   Tengkorak telah membulat dan tinggi, volume otak 1000 – 2000 cc.

o   Wajah : muka datar, pipi menonjol ke samping, sudah berdagu.

o   Alat kunyah : rahang dan gigi mengecil, otot-otot pengunyah telah menyusut.

o   Cara berjalan lebih tegak dan lebih sempurna.

·         Kurun waktu hidupnya : 40.000 – 25.000 tahun yang lalu.

·         Tempat tinggal : di gua-gua.

·         Pembuatan alat : membuat alat-alat serpih bilah, alat tulang, kapak perimbas.

2.      Homo soloensis

Fosilnya ditemukan oleh Ter Haar dan Oppenorth (1933 – 1934) di daerah Ngandong lembah Bengawan Solo. Homo soloensis mempunyai ciri-ciri sama dengan Homo wajakensis.

3.      Homo sapiens austromelanesoid

Fosilnya ditemukan di Aceh Timur (di Bukit Kerang Langsa dan Tamiang), Sumatera Timur, di Jawa (di gua Lawa, Sampung Ponorogo), di NTT (di gua Liang Toge, Liang Momer, dan Liang Panas Flores).

·         Letak stratigrafi temuan : lapisan Holosen.

·         Kurun waktu hidupnya : 10.000 tahun yang lalu

·         Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan tegap dengan tinggi 148 – 170 cm.

o   Tengkorak relatif kecil,lonjong atau sedang, volume otak ± 1000 – 2000 cc.

o   Wajah : muka sedang, rahang menonjol ke depan, kening rata, hidung lebar.

o   Alat pengunyah : geraham dan gigi relatif besar, otot pengunyah relatif kuat.

o   Cara berjalan tegak sempurna.

·         Makanan : segala macam makanan; teknik mengolah makanan maju.

·         Tempat tinggal di gua-gua.

·         Pembuatan alat : membuat serpih bilah, alat tulang, kapak genggam, telah mulai melukis.

4.      Homo sapiens mongoloid

Fosilnya ditemukan di Sulawesi Selatan (di gua Cakondo, Uleleba, Balisau, Karassa, gua Sopeng, dan lain-lain).

·         Letak stratigrafi temuan : lapisan holosen.

·         Kurun waktu hidup : 10.000 tahun yang lalu.

·         Tipologi / ciri-ciri fisik :

o   Badan kecil tidak tinggi.

o   Tengkorak bundar, isi otak lebih besar.

o   Wajah : muka lebar dan datar, mulut dan gigi menonjol ke depan, hidung lebar.

o   Alat kunyah : rahang, geraham, dan gigi kecil, otot pengunyah telah menyusut.

o   Cara berjalan tegak sempurna.

·         Makanan : memakan segala makanan, teknik mengolah makanan sangat maju.

·         Tempat tinggal di gua-gua.

·         Pembuatan alat : membuat alat serpih, mata panah bergerigi, telah mengenal seni (melukis pada dinding gua).

 

2.      MANUSIA PURBA DI TEMPAT LAIN

a.      Di Asia Timur (Cina)

1.      Pithecanthropus pekinensis / Sinanthropus pekinensis

-       Artinya manusia kera berjalan tegak dari Peking.

-       Fosil ditemukan di gua Chou Kuo Tien – Peking (Cina Utara).

-       Penemunya : Davidson Black dari Kanada (1927) dan Franz Weidenreich.

-       Masa hidup Sinanthropus pekinensis diduga semasa dengan Pithecanthropus erectus.

2.      Pithecanthropus lantianensis

-       Fosil ditemukan di Lantien – Cina Selatan.

-       Masa hidupnya diduga semasa dengan Pithecanthropus mojokertensis.

3.      Homo sapiens mongoloid / Homo pekinensis

-       Fosil ditemukan di gua Zhou Kuo Dien – Peking.

-       Homo pekinensis hidupnya diduga sezaman dengan Homo wajakensis.

-       Homo pekinensis diduga merupakan nenek moyang ras Mongoloid.

b.      Di Filipina (Asia Tenggara)

-          Fosil ditemukan di gua Tabon pulau Palawan.

-          Fosil yang ditemukan menyerupai Homo wajakensis.

c.       Di Palestina (Asia Barat)

-          Homo palestinensis, fosil ditemukan di gua dekat gunung Carmel.

d.      Di Australia

-          Fosil manusia purba ditemukan di danau Mungo, negara bagian New South Wales. Fosilnya mirip dengan Homo sapiens australoid.

-          Hidupnya diduga semasa dengan Homo wajakensis.

e.       Di Afrika

Jenis manusia purba yang pernah ditemukan antara lain :

1.      Australopithecus africanus

Fosilnya ditemukan oleh Robert Broom dan Raymond Dart (1924) di Taung, Botswana – Afrika Selatan.


2.      Homo rhodesiensis

Fosilnya ditemukan oleh Richard Lecky (1921) di gua Broken Hill, Rhodesia – Afrika Selatan.

3.      Homo habilis

Fosilnya ditemukan oleh suami istri Louis Leakey dan Mary Leakey (1931) di lembah Aldovai, Tanzania – Afrika Timur. Homo habilis sering disebut Australopithecus boisei.

4.      Homo asselar

Fosilnya ditemukan di gurun Sahara.

5.      Homo africanus

Fosilnya ditemukan di daerah Kenya Selatan, oleh Bryan Patterson dan William W. Howells (1965).

f.       Di Eropa

Jenis manusia purba yang pernah ditemukan antara lain :

1.      Homo cromagnon (juga disebut Terra amata)

Fosilnya ditemukan oleh Les Eyzies 1868) di lembah Vezere Perancis. Diduga merupakan nenek moyang ras Kaukasoid.

2.      Homo neanderthalensis

Fosilnya ditemukan di banyak tempat, seperti :

o   di lembah sungai Neander Jerman oleh Dari. Fulroff (1856).

o   di gua Spy Belgia, oleh Rudolf Virchow.

3.      Homo pilt down

Fosilnya ditemukan di desa Pilt Down Inggris, oleh Charles Dawson (1911).

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 sejarah Indonesia SMK. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top